FAQ (Frequently Asks and Questions) atau Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pembeli.
- Apa benar ini madu asli?
Jawab:
Semua madu yang kami jual adalah 100% madu murni. Murni disini dalam artian adalah 100% produk lebah. Kami juga memberikan garansi 100% uang kembali bilamana setelah uji lab, madu kami terbukti tidak murni. Bila ragu, silakan Anda kunjungi halaman Testimoni kami. Kami memiliki banyak pelanggan setia yang selalu order ke kami. - Bagaimana cara membedakan madu asli dan madu palsu?
Jawab:
Tes atau uji untuk mengetahui madu asli atau madu palsu yang sederhana dapat Anda lakukan sesuai dengan panduan yang ada di halaman: “Tes Madu Asli“ - Katanya madu asli kok disemuti?
Jawab:
Ahli perlebahan mana yang mengatakan bahwa madu asli tidak disemuti? Ini adalah rumor salah kaprah yang berkembang baik di masyarakat sampai saat ini. Sekali lagi ini adalah pendapat yang SALAH. Silakan baca dan lihat VIDEO detailnya di artikel: “Madu Asli Tidak Disemuti, Benarkah?“ - Madunya kok encer?
Jawab:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan madu encer (kadar air tinggi) yaitu:- masa panen di saat musim penghujan
- Lokasi sarang lebah disekitar danau (lingkungan lembab)
- Madu disimpan di tempat lembab dan tidak tertutup rapat.
Madu memiliki sifat hidroskopik, yaitu sifat menyerap air yang ada disekitarnya.
- Kenapa madunya berbuih?
Jawab:
Inilah yang membedakan Raw Honey (madu segar/mentah) dengan madu pabrikan. Raw honey adalah madu segar yang tanpa melalui proses pasteurisasi (penurunan kadar air).Pasteurisasi madu adalah proses pemanasan terhadap madu pada suhu tertentu dengan tujuan untuk membunuh microorganisme / enzyme yang ada dalam madu tersebut. Enzime dalam madu berperan dalam pembentukan buih dan gas. Jadi jika enzyme atau microorganism dalam madu dimatikan, maka madu tidak akan berbuih dan mengeluarkan gas. Bila enzyme berada dalam kadar air yang tepat, maka akan terus menerus menghasilkan buih dan gas.Efek dari pengeluaran gas ini adalah adanya madu yang meletup saat dibuka tutup botolnya. Yang Paling parah adalah kemasan tutup botol madu bisa meletup sendiri bila tekanan gas yang dihasilkan terlalu tinggi.Enzim tidak akan bekerja menghasilkan gas dan buih jika madu berkadar air <17%. Padahal rata-rata raw honey (madu mentah) di Indonesia berkadar air 21%-28%, sehingga semua madu mentah (raw honey) Indonesia cenderung berbuih dan menghasilkan gas.Anda bisa bayangkan berapa kerugian dari pihak produsen bila produk-produk madu mereka yang telah di tempatkan di supermarket, mall, pasar, minimarket mengalami botol meletup dan madu luber sebelum terjual ke konsumen.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir kerugian akibat resiko banyaknya madu yang meletup (luber dari kemasannya) sebelum terjual ke konsumen, produsen madu melakukan proses pasteurisasi sebelum mengemas madunya.
Hasil dari pasteurisasi adalah madu yang kental (kadar air <17%) yang tidak berbuih dan tidak menghasilkan gas. TETAPI, enzyme dan microorganism madu sudah mati atau hilang sehingga nutrisi dan khasiat madu akan berkurang bahkan hilang. Dan pada akhirnya anda minum madu seperti minum syrup yang tanpa ada efek khasiatnya.
- Kenapa madunya membeku setelah disimpan di kulkas?
Jawab:
17-22 % kandungan yang ada dalam madu adalah air. Biasanya pada madu asli apabila dimasukkan ke dalam freezer/ kulkas akan mengalami dua keadaan. Yang pertama adalah Viskositas dan yang kedua adalah Granulasi.Viskositas adalah derajat kekentalan suatu zat yang dipengaruhi oleh dua zat yang berbeda kekentalan, suhu dan koloid. Dalam kasus madu ini apabila madu dalam kondisi suhu kamar (21 – 27 derajat celcius), maka glukosa yang ada dalam madu akan diikat oleh air sehingga terlihat agak encer. Akan tetapi apabila semakin rendah suhu tersebut, justru akan terjadi sebaliknya yaitu air yang ada didalam madu tersebut yang diikat oleh glukosa. Sehingga penampilan madu seakan berobah menjadi sangat kental.
Kadangkala pada dasar botol akan terlihat butiran kristal yang menunjukkan terjadinya pembekuan air, hal ini terjadi karena glukosa tidak mampu untuk mengikat seluruh air yang terdapat dalam madu sehingga air tersebut mengalami pembekuan di dalam madu, hal ini bisa terjadi apabila volume air yang ada dalam madu ternyata lebih besar dari jumlah air yang mampu diikat oleh glukosa.Tapi ada kalanya juga pada madu terjadi granulasi. Hal ini bisa terjadi apabila madu terlalu lama (sampai berbulan-bulan) disimpan didalam kulkas/freezer dan cara penyimpanannya juga tidak benar. Apabila terjadi granulasi, madu akan terlihat seperti membeku dan Warna nya pun berubah menjadi cream seperti ada campuran tepung didalamnya. Anda jangan terburu buru menghukum kalau madu ini palsu, karena dalam hal ini telah terjadi perubahan fisika, yaitu berobahnya wujud suatu zat tanpa merobah sifatnya.
Granulasi adalah proses pembentukan butiran-butiran kecil (kristal) yang berisi cairan sel. Granulasi terjadi di mana kadar glukosa dalam madu lebih tinggi dibanding fruktosa, oleh sebab itu madu menghasilkan kristal-kristal yang lembut. Untuk menghilangkan kristal atau granulasi madu, bukalah tutup botolnya lalu rendam dalam air hangat bersuhu 60 derajat Celcius hingga madu mencair atau kembali kepada kondisi semula. Setelah kristalnya hilang, madu dapat dikonsumsi tanpa khawatir kehilangan khasiatnya.
Karena Madu Yang Asli Tidak Bisa Membeku Dalam Kulkas, Bagaimanakah Cara Membedakan Madu Yang Ter-Granulasi Dengan Yang Benar-Benar Membeku?
Caranya sangat mudah. Ketika anda mendapatkan madu anda seakan mengalami pembekuan di dalam kulkas/freezer anda, maka letakkan madu tersebut pada suhu ruangan (21 – 27 derajat) dalam beberapa jam. Madu yang tergranulasi tidak akan berubah sifatnya (tetap seperti membeku) walau didiamkan dalam beberapa minggu, dan kalau diaduk maka anda akan merasakan butiran-butiran kristal yang sangat halus. Akan tetapi madu palsu akan kembali mencair dalam beberapa jam, dan kalau anda aduk maka akan terasa bongkahan-bongkahan es didalamnya.